Director: Toya Sato, Noriyoshi Sakuma, Jun Ishio
Writer: Mika Omori
Episode: 10
Release Date: 8-7-2006
Sinopsis:
Dari judulnya mungkin kedengeran kurang menarik, but like people said “don’t judge the book by it cover.” Nah! Jangan komentar dulu sebelum nonton isinya!
Bercerita tentang seorang pewaris bisnis yakuza bernama Sakaki Makio yang harus kembali jadi anak kelas tiga SMA karena kebodohannya yang nggak ketulungan. Kegagalannya dalam bertransaksi dengan mafia Hongkong membuat ayahnya yang juga sang bos besar mengirimnya ke SMA St. Agnes. Makio nggak bisa menolak, karena hanya dengan lulus dari sekolah itu dia bisa menduduki jabatan bos ketiga dalam generasi keluarganya.
Ceritanya
nggak semata-mata penuh kekerasan dan dunia gelap yang identik sama
yakuza. Justru dorama ini banyak menampilkan adegan-adegan kocak yang
bisa bikin penonton nggak bisa berhenti ketawa (saya banget deh! XD).
Hal ini didukung oleh situasi Makio yang aslinya cowok dewasa berusia 28
tahun, harus nyamar jadi pelajar berusia 17 tahun dan menyesuaikan diri
dengan anak-anak lain seusia itu. Tentu aja itu nggak gampang. Makio
harus bersikap layaknya remaja. Dia bahkan jatuh cinta sama cewek temen
sekelasnya, Umemura Hikari. Bayangin aja, bos muda yakuza yang disegani
banyak orang, yang bisa dengan gampang dapetin cewek-cewek host club,
tapi grogi setengah mati berhadapan sama cewek 17 tahun yang dia suka,
apalagi dia sampe frustasi waktu ditolak!
selalu menunjukkan wajah aneh buat nakutin guru
berteman (dengan terpaksa) sama Sakurakoji a.k.a Sakura-"ano toka"
kencan sama Umemura Hikari *prikitiiew* lol
Diadaptasi dari drama Korea dengan judul yang sama, dan sekilas agak mirip Gokusen.
Benang merahnya hampir sama yaitu seorang yakuza yang menyusup ke dalam
sekolah. Hanya saja, pesan yang disampaikan jauh berbeda. Dorama ini
lebih mengangkat nilai dari arti penting sebuah sekolah dan masa muda.
Di sekolah, kita nggak cuma diajarin pelajaran tentang ilmu pasti,
sejarah, atau materi apapun yang bikin pusing kepala. Banyak hal yang
bisa didapet, kayak cinta, persahabatan, dan semangat berjuang masa
muda. Pahit dan sakit yang dirasain adalah bagian yang harus kita
lewati, karena hidup nggak hanya berisi kesenangan aja. Dengan
perjuangan gigih dan kerja keras, kita bisa meraih apapun yang kita
impikan, kendati pun di awal itu kelihatannya sulit.
Seperti pada saat Makio harus berlari dan bersaing dengan murid-murid lain hanya demi mendapatkan satu cup pudding yang dijual terbatas. Nggak seperti dia saat jadi bos, yang bisa dengan gampangnya mendapatkan apapun yang dia mau karena punya bawahan yang bisa melakukan apa aja untuknya. Tapi selama jadi siswa, Makio harus meraih apa yang dia mau dengan usaha sendiri. Dari situlah dia akhirnya tahu apa arti perjuangan dan kerja keras.
Seperti pada saat Makio harus berlari dan bersaing dengan murid-murid lain hanya demi mendapatkan satu cup pudding yang dijual terbatas. Nggak seperti dia saat jadi bos, yang bisa dengan gampangnya mendapatkan apapun yang dia mau karena punya bawahan yang bisa melakukan apa aja untuknya. Tapi selama jadi siswa, Makio harus meraih apa yang dia mau dengan usaha sendiri. Dari situlah dia akhirnya tahu apa arti perjuangan dan kerja keras.
akhirnya... cup terakhir!
Hm, abis nonton ini saya jadi pengen kembali ke sekolah. Kangen sama suasananya, kangen sama temen-temen!
Cast:
Tomoya Nagase - Makio Sakaki |
Yui Aragaki - Hikari Umemura |
Tanaka Koki as Manabe Kazuya |
Link Download My Boss My Hero:
Subtitle My Boss My Hero:
No comments:
Post a Comment